Kamis, Februari 24

Catatan Ku Untuk Tuhan - I

Tuhan,
Hari ini ak sungguh kesal sekali
sebelum melangkah kan kaki ke kampus ak sudah merasa berdebar-debar
entah mengapa..
mungkin karena hari ini ak akan ke kampus setelah satu bulan lama nya tak ku kunjungi

lantai tiga segera menjadi tujuan utama ku
belum sampai anak tangga ku datangi
terlihat sosok nya disana
duduk manis tertawa bersama teman-teman nya

ya ampun, Tuhan
kaki ku berasa amat lemas
badan ku gemetar
jantung ku benar-benar berdebar dengan kencang
Kau mendengar nya kan, Tuhan
kencang sekali

disana tak ada satu pun teman ku pun, Tuhan
ak sungguh gugup
dia melirik ke arah ku
namun tak sampai sedetik pandangan nya sudah dia lempar kembali menjauhi ku
semakin lunglai rasa nya

Tuhan, ak sungguh bingung
apa ini salah ku??
kenapa jadi dia yang "seakan" marah pada ku, Tuhan
Engkau tau betapa sakit nya hati ku
ditipu oleh nya dan dimanfaatkan begitu saja
yaah walau pun dengan bodoh nya ak masuk perangkap nya

sungguh, Tuhan
saat itu ak tak kuasa menopang tubuhku sendiri
tapi syukur lah Kau segera mengingatkan ku untuk tenang dengan meminum air mineral
segera saja ku datangi kantin dan ku ambil air mineral dilemari pendinginnya

lumayan
tubuhku sedikit tegak
tapi nyata nya mata ini malah mulai berkaca-kaca
ak tak mau menangis disana , Tuhan
itu kampus dan sangat ramai
ak tak mau da satu orang pun yg melihat ku lemah dan menangis
dan sungguh
Kau yang Maha penyayang itu, segera mempersatukan ak dengan teman-teman ku

ak tak sendiri
terimakasih, Tuhan

saat kembali ke lantai tiga, masih ku lihat wajah licik nya itu
ah, rasa nya sungguh ingin sekali ku hampiri dia
ku cakar dan ku tampar wajah putih nan licik nya itu

sungguh Engkau yg Maha Penyayang
nyata nya Kau lebih menyayangi ku, Tuhan
sungguh tak ada yg menyayangi ku seperti diri Mu
Kau jaga diri ku agar tak sama buruk nya seperti dia
Kau redam amarah ini
benci dan dendam perlahan menipis begitu saja
walau masih ada tersisa kesal yang tak terungkap

ku balikan saja badan ini
agar tak terlihat wajah nya
dan berhasil
sampai akhir ak tak lagi melihat

kebencian ku mulai meninggalkan diri ku
namun masih kesal, Tuhan
kembali teringat kebusukan nya
ak benci dia, Tuhan
tak perlu lah ku ungkapkan betapa sakit nya hati ku pada Mu
karena pasti nya Kau mengetahui betapa sakit nya hati ku saat itu
namun, Tuhan
mengapa masih tersisa rasa rindu untuk nya??
ak ingin memaafkan nya, Tuhan
berbicara dan bercanda seperti sebelum terlihat kebusukan nya

tak boleh kan , Tuhan??

hhhhhmmmm..
sungguh ak percaya Kau selalu memberi yg terbaik untuk ku
ak pasrah dan turut apa mau mu, Tuhan

oia, termakasih Tuhan untuk malam ini
ku habiskan malam dengan dia, teman yg makin ku rasa nyaman
walau sesama lelaki dan mereka berteman
ku rasa dia lebih bisa menghargai wanita ketimbang si pria bejat juga licik itu, Tuhan
kalau ibu ku tak mengingatkan soal waktu yang semakin larut
mungkin subuh pun tak terasa
kami begitu asik berbincang dan bercanda , Tuhan
ak senang dekat nya, Tuhan

terimakasih untuk hari ini, Tuhan
Kau semakin menguatkan ku hari ini
semoga esok Kau limpahkan kembali berkah mu
untuk ku, dan mereka yg ku sayang
terimakasih untuk dendam dan benci yang semakin memudar dihari ini

- kamis, 24 february 2011 02:30 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar