Tuhan,
Hari ini ak sungguh kesal sekali
sebelum melangkah
kan kaki ke kampus ak sudah merasa berdebar-debar
entah mengapa..
mungkin
karena hari ini ak akan ke kampus setelah satu bulan lama nya tak ku
kunjungi
lantai tiga segera menjadi tujuan utama ku
belum
sampai anak tangga ku datangi
terlihat sosok nya disana
duduk
manis tertawa bersama teman-teman nya
ya ampun, Tuhan
kaki
ku berasa amat lemas
badan ku gemetar
jantung ku
benar-benar berdebar dengan kencang
Kau mendengar nya kan, Tuhan
kencang
sekali
disana tak ada satu pun teman ku pun, Tuhan
ak
sungguh gugup
dia melirik ke arah ku
namun tak sampai
sedetik pandangan nya sudah dia lempar kembali menjauhi ku
semakin
lunglai rasa nya
Tuhan, ak sungguh bingung
apa
ini salah ku??
kenapa jadi dia yang "seakan" marah pada ku, Tuhan
Engkau
tau betapa sakit nya hati ku
ditipu oleh nya dan dimanfaatkan
begitu saja
yaah walau pun dengan bodoh nya ak masuk perangkap nya
sungguh,
Tuhan
saat itu ak tak kuasa menopang tubuhku sendiri
tapi
syukur lah Kau segera mengingatkan ku untuk tenang dengan meminum air
mineral
segera saja ku datangi kantin dan ku ambil air mineral
dilemari pendinginnya
lumayan
tubuhku sedikit
tegak
tapi nyata nya mata ini malah mulai berkaca-kaca
ak
tak mau menangis disana , Tuhan
itu kampus dan sangat ramai
ak
tak mau da satu orang pun yg melihat ku lemah dan menangis
dan
sungguh
Kau yang Maha penyayang itu, segera mempersatukan ak
dengan teman-teman ku
ak tak sendiri
terimakasih,
Tuhan
saat kembali ke lantai tiga, masih ku lihat
wajah licik nya itu
ah, rasa nya sungguh ingin sekali ku hampiri
dia
ku cakar dan ku tampar wajah putih nan licik nya itu
sungguh
Engkau yg Maha Penyayang
nyata nya Kau lebih menyayangi ku, Tuhan
sungguh
tak ada yg menyayangi ku seperti diri Mu
Kau jaga diri ku agar tak sama buruk nya seperti dia
Kau redam amarah ini
benci dan dendam perlahan menipis begitu
saja
walau masih ada tersisa kesal yang tak terungkap
ku
balikan saja badan ini
agar tak terlihat wajah nya
dan
berhasil
sampai akhir ak tak lagi melihat
kebencian
ku mulai meninggalkan diri ku
namun masih kesal, Tuhan
kembali teringat kebusukan nya
ak benci dia, Tuhan
tak perlu lah ku ungkapkan betapa sakit nya hati ku pada Mu
karena pasti nya Kau mengetahui betapa sakit nya hati ku saat itu
namun, Tuhan
mengapa masih tersisa rasa rindu untuk nya??
ak ingin memaafkan nya, Tuhan
berbicara dan bercanda seperti sebelum terlihat kebusukan nya
tak boleh kan , Tuhan??
hhhhhmmmm..
sungguh
ak percaya Kau selalu memberi yg terbaik untuk ku
ak pasrah dan
turut apa mau mu, Tuhan
oia, termakasih Tuhan untuk
malam ini
ku habiskan malam dengan dia, teman yg makin ku rasa
nyaman
walau sesama lelaki dan mereka berteman
ku rasa dia
lebih bisa menghargai wanita ketimbang si pria bejat juga licik itu,
Tuhan
kalau ibu ku tak mengingatkan soal waktu yang semakin larut
mungkin
subuh pun tak terasa
kami begitu asik berbincang dan bercanda ,
Tuhan
ak senang dekat nya, Tuhan
terimakasih
untuk hari ini, Tuhan
Kau semakin menguatkan ku hari ini
semoga
esok Kau limpahkan kembali berkah mu
untuk ku, dan mereka yg ku
sayang
terimakasih untuk dendam dan benci yang semakin memudar
dihari ini
- kamis, 24 february 2011 02:30 AM
Kamis, Februari 24
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar